Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)



Pengertian Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah pertemuan perwakilan warga desa beserta tokoh masyarakatnya dan para petugas untuk membahas hasil Survei Mawas Diri (SMD) dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil survei mawas diri.

Tujuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


Adapun tujuan dilaksanakannya Musyawarah Masyarakat Desa adalah sebagai berikut:

  1. Masyarakat mengenal masalah kesehatan di wilayahnya;
  2. Masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan melalui pelaksanaan Desa Siaga dan Poskesdes;
  3. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah kesehatan, melaksanakan desa siaga dan poskesdes.


Peserta, Tempat dan Waktu Pelaksanaan MMD


MMD harus dihadiri oleh pemuka masyarakat desa, petugas Puskesmas dan sektor terkait di tingkat kecamatan (Seksi-seksi pemerintahan dan pembangunan, BKKBN, Pertanian, Agama dan lain-lain).

MMD dilaksanakan di Balai Desa atau tempat pertemuan lain yang ada di desa. MMD dilaksanakan segera setelah Survei Mawas Diri (SMD) dilaksanakan.

Cara Pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa



  1. Pembukaan dilakukan oleh kepala desa dengan menguraikan tujuan MMD dan menghimbau seluruh peserta agar aktif mengemukakan pendapat dan pengalaman sehingga membantu pemecahan masalah yang dihadapi bersama;
  2. Perkenalan peserta yang dipimpin oleh kader untuk menimbulkan suasana keakraban;
  3. Penyajian hasil survei oleh kader selaku pelaksana SMD;
  4. Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar pengenalan masalah kesehatan dan hasil SMD dilanjutkan dengan rekomendasi teknis dari petugas kesehatan di desa/bidan di desa;
  5. Menggali potensi dan menemukenali potensi yang ada di masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi;
  6. Penyusunan rencana kerja penanggulangan masalah kesehatan yang dipimpin oleh Kepala Desa;
  7. Menyimpulkan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja oleh Kepala Desa;
  8. Penutup.


Tindak Lanjut Musyawarah Masyarakat Desa


Kader/tokoh masyarakat membantu kepala desa menyebarkan hasil musyawarah/MMD berupa rencana kerja penanggulangan masalah kesehatan dan membantu menindaklanjuti untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya.

SUMBER; mitrakesmas.co.id









Share:

Mengikuti Rangkaian Kegiatan HKN Ke-53 oleh Dinas Kesehatan Kab. Batang Hari



Hari Kesehatan Nasional (HKN) diperingati setiap bulan November setiap tahunnya dan biasanya menampilkan kegiatan-kegiatan menarik. Pada kali ini saya berkesempatan merasakan dan mengikuti untuk pertama kalinya acara-acara yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Batang Hari dalam rangka memperingati HKN sebagai staf Puskesmas Selat.

Kegiatan yang pertama kami ikuti yaitu lomba futsal antar Puskesmas dan Rumah Sakit se-Kabupaten Batang Hari pada hari sabtu. Kemudian kami mengikuti acara puncak pada hari minggu di halaman Dinas Kesehatan Kab. Batang Hari di Muara Bulian. Acara yang diadakan sejak pagi itu diawali dengan senam pagi kemudian dilanjutkan dengan sarapan pagi dan lomba senam Cerdik. Puskesmas Selat tidak mau ketinggalan juga mengirimkan wakilnya untuk mengikuti lomba tersebut. 

Selain mengadakan berbagai lomba, juga disediakan stand pameran inovasi dari institusi Puskesmas dan Dinas Kesehatan di Kabupaten Batang Hari. Rangkaian acara berlangsung menarik dan cukup meriah.

  • Senam Pagi
  •  Simulasi Penanganan kegawatdaruratan dan peluncuran hotline pelayanan ambulan 119
  •  Melihat-lihat Pameran Inovasi Puskesmas

  • Lomba Senam CERDIK

  • Tim Senam CERDIK Puskesmas Selat
  •  Foto bersama rekan-rekan Puskesmas Selat

Share:

Penyuluhan Dalam Gedung Puskesmas



Dalam rangka memberikan informasi terbaik tentang kesehatan kepada masyarakat, Puskesmas Selat mengadakan kegiatan rutin penyuluhan dalam gedung Puskesmas. Sasaran dari kegiatan ini adalah para pengunjung Puskesmas baik pasien, klien atau pun keluarga pasien. penyuluhan diadakan setiap hari senin dan  jum'at. Adapun materi yang dibahas adalah tentang penyakit menular dan penyakit tidak menular, informasi kesehatan dan isu-isu kesehatan terkini. Harapannya adalah agar kegiatan ini dapat terus terlaksana dan jumlah peserta penyuluhan dapat terus bertambah.




Share:

Pertemuan Lintas Sektor Puskesmas Selat






Pemberian Materi Tentang Bahaya Rokok dan Kawasan Tanpa Rokok oleh dr. Taqwin




Pemberian Materi Tentang PHBS dari Bapak Hamdan


Pemberian Materi Tentang Kesehatan Lingkungan dan PHBS Sekolah















Share:

Kegiatan Hygiene Sanitasi Pangan pada Anak Sekolah


Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan hygienis serta berguna bila dimasukan ke dalam tubuh, dan makanan jadi adalah makanan yang telah diolah dan atau langsung disajikan/dikonsumsi (Depkes, 1996).

Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran dan hotel.

Penggunaan bahan-bahan berbahaya seperti formalin dan boraks dalam jajanan anak sekolah memang berbahaya dan harus ditangani. Namun yang tak kalah berbahaya namun sering luput dari perhatian adalah soal hygiene sanitasi atau kebersihan dari makanan tersebut.

Berdasarkan beberapa penelitian, penyebab beberapa kasus keracunan makanan diantaranya adalah bakteri Staphylococcus aureus, Vibrio cholera, E.coli dan Salmonella. Bakteri E.coli dan Staphylococcus aureus adalah salah satu bakteri indikator untuk menilai kualitas sanitasi makanan. Bakteri E.coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan maupun manusia. 
Untuk menanggulangi timbulnya penyakit atau gangguan kesehatan akibat pangan/ makanan maka diperlukan upaya dalam mengendalikannya baik dari faktor makanan, orang, tempat maupun perlengkapannya atau disebut sebagai Hygiene sanitasi pangan.

Sebagai salah satu upaya dalam mencegah atau menanggulangi timbulnya penyakit atau gangguan kesehatan akibat pangan/ makanan pada anak sekolah, Puskesmas Selat mengadakan kegiatan kampanye Hygiene Sanitasi Pangan. kegiatan ini dilakukan terhadap siswa/ siswi Sekolah Dasar yang berada di wilayah kerja Puskesmas Selat yang meliputi sebanyak 13 (tiga belas) Sekolah Dasar.

Kampanye Hygiene Sanitasi Pangan (HSP) ini dilakukan dengan metode permainan  ular tangga. Dengan metode ini diharapkan siswa/ siswi dapat lebih antusias sehingga dapat lebih mudah mengerti dan menerapkan perilaku sehat dalam mengkonsumsi makanan serta dapat lebih baik dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi.

Rangkaian Kegiatan
  1. Pembukaan
  • Perkenalan
  • Menyampaikan maksud dan tujuan
  • Penyuluhan tentang Gizi dan Hygiene Sanitasi Pangan
  • Menyampaikan peraturan-peraturan dalam permainan







2. Pembagian Kelompok
  • Terdiri dari 5 Kelompok
  • Satu kelompok terdiri dari 4-7 orang
  • Setiap kelompok memberikan perwakilan 1 (satu) orang yang akan maju dan bermain ular tangga



3. Suasana Permainan
  • Peraturan permainan seperti permainan ular tangga pada umumnya, yang membedakan adalah pada permainan HSP pertanyaan yang diberikan adalah seputar gizi dan kesehatan pangan
  • Pemain melemparkan Dadu

  • Pemain yang melemparkan dadu diberi pertanyaan
  • Pemain dan kelompoknya harus menjawab pertanyaan dengan benar sehingga dapat bermain kembali
  • Pemenang adalah kelompok yang berhasil finish pertama dan menyelesaikan permainan







  • Permainan di lapangan terbuka

  • Pemberian Hadiah pada Pemenang
  • Dokumentasi :

  • Perjalanan ke Desa Kaos






Share: