Kesehatan Lingkungan

PENDAHULUAN

Adanya 5 fenomena utama yang berpengaruh besar terhadap keberhasilan pembangunan, yaitu :
  1. perubahan mendasar pada dinamika kependudukan
  2. temuan-2 substansial dlm ilmu dan teknologi kedokteran
  3. tantangan global akibat kebijakan perdagangan bebas, revolusi informasi, telekomunikasi & transportasi
  4. perubahan lingkungan
  5. demokratisasi
PENGERTIAN
– lingkungan biologi
– lingkungan sosial
– lingkungan fisik
Lingkungan hidup :
–      Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan prilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. ( UU No.23/1997 ttg Pengelolaan Lingkungan Hidup)
Sehat/Kesehatan :
–       Sehat adalah keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial, dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit atau kelemahan/cacat ( WHO).
–      Kesehatan adalah keadaan yang sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. (UU No.23/1992 ttg Kesehatan).
Kesehatan Lingkungan :
–      Kesehatan Lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungannya agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. ( WHO Expert Committee)
–      Kesehatan lingkungan adalah bagian integral dari ilmu kesehatan masyarakat yang khusus mempelajari dan menangani hubungan manusia dengan lingkungannya dalam keseimbangan ekologi, dengan tujuan membina dan meningkatkan derajad kesehatan maupun kehidupan sehat yang optimal,
melalui cara pencegahan terhadap penyakit dan gangguan kesehatan dengan meniadakan atau minimal mengendalikan faktor-faktor lingkungan yang dapat merupakan ikatan dalam mata rantai penyebarannya secara epidemiologik (Slamet Riyadi)
–      That aspect of public health that concerned with those forms of life, substances, forces, and conditions in surroundings of man that may exert an influence on man’s health and wellbeing.(P.Walton Purdom)

–      Kesehatan Lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat, sejahtera dan bahagia ( HAKLI, 1982)
Sanitasi Lingkungan :
–       Usaha pengendalian dari semua faktor-faktor lingkungan fisik manusia yang mungkin menimbulkan atau dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan bagi perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup manusia. ( WHO Expert Committee)

Sanitasi :
–       Pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau memberantas atau mengatur factor lingkungan, dimana factor tersebut membentuk mata rantai dari penyebaran penyakit ( Ehler & Steel)
Ruang linqkup dari kesehatan lingkungan meliputi :
1.    Penyediaan air minum , denqan penekanan pada tersedianya jumlah yang adekuat dari air minum yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat, serta pada perencanaan, disain, pengelolaan dan pengawasan sanitasi dan penyediaan air minum/air bersih untuk masyarakat.
2.   Pengolahan air buangan dan pengendalian pencemaran air, termasuk da­lam hal ini pengumpulan, pengolahan dan pembuangan dari air buangan rumah tangga dan sampah‑sampah cair lainnya yang dapat menularkan penyakit. Disamping itu ditekankan pula tentang pengendalian dari kua­litas air permukaan (termasuk air laut) dan air tanah.
3.   Pengelolaan sampah padat, termasuk penanganan dan pembuangannya secara saniter.
4.   Pengendalian vektor, termasuk pengendalian dari arthropoda, mollusca, rodents dan binatang pengerat lainnya serta pejamu‑pejamu lain dari penyakit‑ penyakit pada manusia.
5.   Pencegahan atau pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia dan oleh substansi‑substansi yang merugikan terhadap kehidupan manusia, binatang dan tumbuh‑tumbuhan.
6.  Higiene makanan, termasuk higiene susu.
7.  Pengendalian pencemaran udara.
8.  Pengendalian radiasi.
9.   Kesehatan Kerja, terutama pengendalian dari bahaya‑bahaya fisik, kimiawi, dan biologis.
10. Pengendalian kebisingan.
11.   Perumahan dan pemukiman, terutama aspek kesehatan masyarakat dari perumahan penduduk, bangunan‑bangunan umum dan institusi.
12. Perencanaan daerah dan perkotaan.
13. Aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara, laut dan darat.
14. Pencegahan kecelakaan 
15.   Rekreasi umum dan pariwisata, terutama aspek kesehatan lingkungan dari pantai‑pantai rekreasi, kolam renang, daerah perkemahan, dll
16.    Tindakan‑tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi, bencana alam, perpindahan penduduk, keadaan darurat.
17.    Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin agar lingkungan pa­da umumnya bebas dari risiko gangguan kesehatan.
Sanitasi Lingkungan (Environmental Sanitary) secara relatif merupakan disiplin yang lebih terbatas yang sekarang telah dikembangkan menjadi kesehatan lingkungan.
A World Health Organization Expert Committee mengemukakan, definisi sanitasi lingkungan sebagai usaha pengendalian dari semua faktor‑faktor lingkungan fisik manusia yanq mungkin menimbulkan atau dapat menimbulkan hal‑hal yang merugikan bagi perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup manusia.
Agak berbeda dengan ruang lingkup kesehatan lingkungan, sanitasi lingkungan mempunyai ruang gerak yang lebih sempit dan terutama ditujukan kepada pengendalian (control) dari :
a. Cara pembuangan dari ekskreta, air buangan dan sampah‑sampah lainnya sehingga dapat menjamin bahwa cara‑cara tersebut memadai dan aman.
b. Penyediaan air, untuk menjamin bahwa air yang digunakan oleh masyarakat cukup bersih dan sehat.
c. Perumahan, untuk menjamin bahwa rumah dapat memberikan rasa nyaman dan bebas dari kemungkinan‑kemungkinan penyebaran penyakit terutama infeksi saluran pernafasan serta merangsang penghuni agar terbiasa dengan pola hidup sehat.
d.    Makanan termasuk susu, untuk menjamin bahwa segala sesuatunya bersih dan aman.
e. Individu dan masyarakat agar terbiasa untuk hidup sehat dan bersih, terutama kebiasaan‑kebiasaan yang berhubungan dengan kemungkinan penularan penyakit.
f. Arthropoda, mollusca, binatang pengerat serta pejamu‑pejamu lainnya yang berhubungan dengan penyakit pada manusia.
Sanitasi lingkungan mempunyai ruang gerak yang lebih sempit dan terutama ditujukan kepada pengendalian (control) dari :
a. Cara pembuangan dari ekskreta, air buangan dan sampah sampah lainnya
b. Penyediaan air,
c. Perumahan,
d. Makanan termasuk susu
e. Individu dan masyarakat
f. Arthropoda, mollusca, binatang pengerat serta pejamu pejamu lainnya
g. Kondisi udara,
h. Pabrik pabrik, perkantoran, pemukiman, jalan jalan umum dan linqkungan pada umumnya.

HUBUNGAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN
Faktor-faktor yg berperan thd terjadinya gangguan kesehatan :
a. Penyebab Penyakit (agent)
Penyebab penyakit (agent) dapat dibagi dalam 2 gol., yaitu:
1. Golongan exogen :
a. Yang nyata dan hidup :
Penyebab penyakit ini sering disebut bibit penyakit, berupa bakteri, virus, rickettsia, jamur, protozoa, cacing,  dsb.
b. Yang nyata tak hidup
(1) Zat kimia: racun, asam atau alkali kuat, logam, dsb.
(2) Trauma (ruda paksa) :
‑ Trauma elektrik : kena arus listrik.
‑ Trauma mekanik : terpukul, tertabrak.
‑ Trauma thermik : terbakar.
(3) Makanan : kekurangan beberapa zat makanan seperti protein, vitamin atau kekurangan makanan secara keseluruhan (kelaparan).
c. Yang abstrak
(1) Bidang ekonomi : kemiskinan.
(2) Bidang sosial : sifat a‑sosial; anti sosial.
(3) Bidang mental : kesusahan, rasa cemas, rasa takut.

2. Golongan endogen
Penyebab penyakit golongan endogen terdiri atas komplex sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir, yang memudah­kan timbulnya penyakit‑penyakit tertentu, antara lain :
‑  Habitus (perawakan) misalnya habitus asthenicus yaitu pera­wakan yang tinggi, kurus dan berdada sempit dikatakan mudah terserang penyakit tuberculosa.
‑  Penyakit‑penyakit turunan misalnya : asthma, buta warna, haemophili.
‑  Faktor usia : daya tahan tubuh pada bayi, anak‑anak, orang dewasa dan pada usia lanjut berbeda‑beda.

b. Manusia sebagai tuan rumah/pejamu (host)
Daya tahan tubuh yang tinggi baik jasmani, rohani maupun sosialnya dapat menghindarkan manusia dari berbagai jenis penyakit.
Daya tahan tubuh ini dapat dipertinggi dengan :
‑  Makanan yang sehat
‑  Vaksinasi
‑  Pemeliharaan, pembinaan kesemaptaan jasmani.
–  Cara hidup yang teratur
–  Menambah pengetahuan, dsb.
Daya tahan masyarakat tergantung pula pada daya tahan perorangan yang membentuk masyarakat tersebut
c. Lingkungan (environment).
Lingkungan mencakup semua aspek di luar agen dan manusia, karena itu sangat beraneka ragam dan umumnya digolongkan manjadi 3 kategori yaitu yang berhubungan dengan aspek fisik, biologis dan sosial‑ekonomi.
Untuk menggambarkan interaksi antara faktor‑faktor agen, pejamu dan lingkungan, John Gordon menganalogikan sebagai timbangan pengumpil (pengungkit) dengan lingkungan sebagai titik tumpunya.
Share: